Senin, 27 Desember 2010

(Berita Kunjungan ke Radar Malang)

Prinsip penulis tidak harus dari jurusan komunikasi, dari jurusan apa saja bisa menjadi seorang penulis. Dan bahwasannya teori sama di lapangan itu aplikasinya berbeda. Teori itu penting tapi akan lebih penting dengan praktek. Dalam memuat sebuah berita harus ada 5W+1H. Wawancara dengan narasumber itu tidak mudah, dan adapun cara mewawancarai narasumber berbeda-beda, misalkan ada yang jaim, formal, atau yang lainnya. Mencari berita dari seorang kriminal berbeda dengan mencari berita ke seorang pejabat. Dan adapun redaksional yang ada di radar malang yaitu, pola kerja wartawan yang meliputi : mencari informasi atau data yang selengkap-lengkapnya, dimana dari masing-masing itu sesuai dengan posnya yang berjumlah 7 di antaranya adalah kriminal, pendidikan, pemkab, pemkot.
Perkuliahan yang dilaksanakan minggu lalu bertempat di radar Malang. Materi kali ini di bina oleh mas Kholik yang menjelaskan tentang hal-hal yang penting dalam sebuah media cetak seperti koran, bahwa hal-hal yang harus diperhatikan oleh seorang penulis dalam hal ini beliau mengkhususkan wartawan sesuai dengan profesi beliau. Beliau menjelaskan  dalam meliput berita harus memenuhi kriteri 5W+ 1 H, yaitu:
1.      What ( Apa)
2.      Who ( Siapa)
3.      When ( Kapan) 
4.      Why ( Kenapa)
5.      Where ( Dimana)
6.      How ( Bagaimana)
Teori jurnalistik itu sangat penting. Dalam mencari informasi seorang Wartawan harus mencari selengkap-lengkapnya, apa adanya, tidak dibuat-buat. Setelah itu diolah ( diketik kembali dengan kata-kata yang baku, kemudian di laporkan dan diserahkan pada redaktur. Untuk itu struktur yang ada di dalam sebuah kantor media khusunya di Radar Malang terbagi menjadi beberapa bagian yaitu bagian:
1.       Tim Redaktur
2.      Editor
3.      Lay-Out
4.      Foto Grafer
5.      Desain Grafis
6.      pra-Cetak, dan sebagainya.   
   Lebih jelasnya proses pembuatan atau percetakan koran selanjutnya yaitu dari Tim Wartawan itu,  khususnya wartawan Radar Malang menyerahkan kepada Tim Redaktur, Untuk diedit kembali hasil berita, informasi, fakta-fakta yang telah didapat.Berasal dari berbagai bidang antara lain Bidang Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan, Politik, Olahraga, dan sebagainya itu diberi batas waktu untuk mengumpulkan batas maksimal sampai jam 22.00 WIB. Kemudian melakukan proses pra-Cetak  yang bertempat di Radar Malang. Kemudian pada malam hari  melakukan proses catak asli yang bertempat di daerah Pakis. Dan paginya sudah bisa dibaca oleh masyarakat.
Sebagai dunia jurnalistik, radar malang memilki istilah “wartawan”. Dan wartawan memiliki kode etik, kode etik tersebut tersebut adalah wartawan haruslah melindungi dan menjaga privasi narasumber, wartawan harus melindungi anak-anak dibawah umur, wartawan tidak boleh menulis hal-hal yang tidak berimbang, wartawan boleh melakukan hak tolak, dan terpenting adalah wartawan tidak boleh plagiat atau mengambil tulisan orang.
Kode etik wartawan di atas merupakan hal yang wajib dipatuhi oleh para wartawan. Jika mereka melanggar maka akan mendapatkan sanksi baik bersifat intern maupun sanksi moral.
Dalam sistem penerbitan sebelum Koran dicetak akan melalui proses par cetak terlebih dahulu dan di edit sebelum dilayout. Dan jika Koran hasil cetakan tidak habis terjual maka koran tersebut tidak dibiarkan sia-sia, melainkan di daur ulang dan batasan sampai dua kali daur ulang, jika melebihi dari dua kali akan dijadikan sebagai kardus dan lain sebagainya. Dengan itu, akan memberikan keuntungan bagi mereka (radar malang).
Masalah subtansi isi/pokok bahasan dalam Koran, Koran radar malang terdiri dari pembahasan atau topik-topik yaitu olahraga atau sport, ekonomi bisnis, politik, otonomi. Show dan seleb, dan juga terdapat lapsus atau laporan khusus. Laporan khusus diterbitkan sesuai dengan tingkat kebutuhan saat itu. Dalam koran radar malang juga tersedia rubrik pemasangan iklan, dimana dalam penulisan iklan terbagi menjadi dua macam yaitu berwarna dan tidak berwarna (hitam putih). Pemasangan iklan ini merupakan sumber dana bagi radar malang, namun dana ini bukanlah sumber utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar